Surat Terbuka Untuk Sahabat Al-Bonai


Pekanaru, 09 Desember 2008 (Disempurnakan di Rimbo Panjang, 7 Januari 2015)

Untuk sahabat dan saudaraku seiman di seluruh dunia
Di
            Istana cita-cita dan harapan


Assalamu’alaikum Wr. Wb...

Dengan nama dan izin Allah,

Yang pertama sekali setelah memuji Allah yang Maha Pemurah, dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW, dengan hati yang tulus dengan air mata cinta aku mendo’akanmu sahabat dan saudaraku seiman agar selalu  sehat, dalam berkah, lindungan, limpahan rahmat dan hidayah Allah SWT.

Sungguh indah sekali rasanya bisa menyapamu lewat do’a dan surat tinta hati ini. Setelah sekian lama kita disibukkan dengan rutinitas kehidupan ini.

Wahai sahabatku lagi saudaraku seiman....baik yang mengenalku secara langsung atau yang berteman denganku melalui tulisan dan bukuku atau media social.

Dengan penuh perasaan haru dan rindu aku harus menulis bahasa hati ini, aku teringat akan masa-masa kita melangkah bersama dalam meraih ampian kita. Saat itu begitu menyejukkan jiwa, di mana saat-saat kita berbagi baik suka maupun duka. Semua itu bercampur menjadi rindu dan air mata, sebab kita telah terpisah oleh jarak dan waktu, oleh impian yang harus kita raih.

Wahai sahabatku, saudaraku
Seiring bergulirnya waktu, kita semakin hari semakin dewasa dan harus belajar dewasa dalam menjalani hidup ini. Aku menyadari selama kita menjalin persahabatan, masih banyak yang harus aku perbaiki dari sikapku yang mungkin banyak melakukan kekhilafan, kekeliruan dalam bersahabat denganmu, banyak salah yang mungkin menyisakan luka di hatimu, banyak ucapan yang mungkin membekas di jiwamu, maka dengan air mata cinta dalam persahabatan ini aku memohon akan maafmu wahai sahabatku...

Wahai sahabatku....
Di lain sisi, aku selalu merasa belum memberikan sesuatu yang berarti bagimu, sesuatu yang bisa membuatmu tersenyum lebar seiring selembayu mentari pagi yang tersenyum lebar memulai hari. Baik materi maupun imateri mungkin belum ada yang aku berikan padamu. Aku belum banyak berbuat untukmu, membantumu, sahabat...

Namun, diam-diam aku selalu berdo’a kepada Allah, “Ya Allah ya Rabb...hamba memohon dengan sangat...bantulah hamba-Mu ini agar bisa membantu saudara-saudara hamba yang lain dengan cara yang Engkau kehendaki...bahagiakan dan wujudkan impian terbaik dari sahabat-sahabatku di manapun mereka berada.” sejak saat itu, aku menyempatkan diriku untuk memikirkan dirimu dan sahabat-sahabat yang lain, apakah mereka butuh bantuanku, tanpa mereka meminta sebelumnya, aku harus menolong mereka, aku harus berbuat sesuatu, aku harus menyisihkan waktuku untuk berkorban bagi sahabat-sahabatku walau hanya dengan do’a bercampur air mata...yang bercampur tinta hati dan barisan tulisanku semoga bisa bermanfaat padamu sahabat.

Wahai sahabat...
Dengan air mata cinta dan pedulilah aku berusaha menoreh tinta ini untukmu...jujur aku kagum denganmu sahabat, kepribadiamu dan kebaikanmu sahabat.

            Kutitipkan hadiah, beberapa tulisan hati dan buku-buku yang kutuliskan selama hidupku tanda cinta dan kepedulian pada saudaraku dan sahabat semua, hingga jika dirimu tak melihat wajahku lagi, tak mendengar suaraku lagi, tak dapat menyentuhku lagi selamnya...anggaplah aku tetap ada dalam tulisan hati itu..semoga bermanfaat dari apa yang kuberikan padamu kalaupun itu ada yang bisa dirimu ambil manfaatnya...aku ingin selalu berjuang untuk agama Allah, untuk umat dan sahabat walau baru hanya melalui tulisan-tulisanku. Sahabat tercinta karena itulah beberapa alasanku dan yang membuat aku tetap bernafas walau nafasku pasti berhenti suatu saat nanti.

Sahabat, apa pun dan siapa pun dirimu, menuju atau bahkan sudah menggenggam sukses gemilang dunia ini, satu hal yang aku sampaikan jagalah Shalatmu...jagalah shalatmu kerena ia amalan yang pertama yang akan dihisab, jika ia baik maka amal yang lain juga dianggap baik...Janganlah dirimu jadikan dunia seisinya (harta, tahta, wanita/pria, jabatan, pekerjaan, derajat kemuliaan) sebagai tujuan dan terlena dengan kenikmatan yang sesaat, karena ia akan kau tinggalkan, tapi jadikan Allah dan akhirat sebagai tujuan hidup sejati dan Rasulullah sebagai contoh ideal dalam hidupmu...aku pun masih dalam proses terus belajar, aku bukanlah lebih baik darimu sahabat semua, namun selagi nafas masih ada kita sebagai manusia berusaha berbuat sebaik-baik amal dan menyampaikan kepada orang lain sebagai bukti cinta kita dan kepedulian kita. Tidak menunggu kita sempurna.

Hayatilah sabda Rasulullah, “Siapa yang menjadikan keinginan menjadi satu yaitu hanya menginginkan kebahagiaan akhirat, maka Allah akan mencukupkan keinginan dunianya. Siapa yang keinginan dunianya bercabang, maka Allah tidak peduli di lembah bumi mana ia binasa.”
Juga apa yang dikatakan Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a,”Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau (ya Allah) sebagai Tuhanku dan cukuplah aku menjadi hamba bagi-Mu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah taufik sebagaima yang Engkau cintai.

Hayatilah puisi hati dan bait-bait do’a jiwa ini wahai saudaraku....
Apa-apa bukan apa-apa

Sahabatku….
Jika air mataku mampu menyelamatkanmu,
Tentu aku akan menangis selalu untukmu,
Namun jika hanya lisanku mampu, tentu...
Aku akan berbicara tanpa henti untukmu,
Namun jika hanya tulisanku mampu, tentu...
Aku akan menulis di atas kertas dan dedaunan
Untukmu....sahabat..
Jika aku kehabisan tinta, maka dengan air mata,
Jika kehabisan air mata, dengan darah pun kucoba
Namun belum satu pun yang bisa membantumu..sahabat,
Maka hanya tinggal hati yang kumiliki,
Dengannya aku akan mendo’akanmu sahabat
Semoga menjadi Hamba Allah
Yang Shaleh...Shalehah...


Dari sahabatmu,


Muklisin Al-Bonai
Share on Google Plus

About Unknown

LUAN BONAI ONLINE adalah media online yang menyuguhkan aneka informasi, inspirasi, motivasi, khazanah budaya dan berita-berita bermanfaat dan bermakna serta memberikan pengetahuan bagi seluruh masyarakat Rokan Hulu dan Indonesia. Email: bonai.media@gmail.com.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar