SEKILAS DAN PROFIL KABUPATEN ROKAN HULU
![]() Kabupaten yang mempunyai bukti sejarah perjuangan berupa Benteng Tujuh Lapis yang melahirkan seorang Pahlawan Nasional yang bernama Tuanku Tambusai ini, telah dipimpin oleh 3 orang putra terbaik daerah ini, yaitu : H. Nurhasyim, SH (Plt tahun 1999), Drs.H.Achmad, M.Si (Plt tahun 2000),H.Ramlan Zas, SH.MH dan Drs.H.Auni M Noor tahun 2001 – 2006 dan Drs. H. Achmad, M.Si dan H. Sukiman tahun 2006 - 2011 yang merupakan pilihan rakyat dan Drs. H. Achmad, M.Si dan Ir. H. Hafizh Syukri, MM tahun 2011-2016 yang merupakan Bupati Pilihan Rakyat untuk periode ke-2.
KEPENDUDUKAN
Dengan jumlah penduduk Tahun 2013 berjumlah 552.558 Jiwa dan luas wilayah 7.449.85 Km2, Kabupaten Rokan Hulu memiliki berbagai macam suku dan ragam budaya, sebagian besar merupakan keturunan suku Melayu Rokan dan Mandailing. Selain itu terdapat pula suku Jawa, Minang Kabau, Sunda, batak.
Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah kecamatan Ujung Batu 494 jiwa/km2 diikuti oleh Pagaran Tapah Darussalam 128 jiwa/km2. Masyarakat Rokan Hulu masih sangat kuat memegang teguh budaya dan tradisi kesehariannya. Hukum dan Adat masih berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat, terlihat dengan upacara Perkawinan, Penyambutan Tamu Negeri dan acara budaya lainnya.
Dalam perjalannya sebagai sebuah Kabupaten Rokan Hulu mempunyai pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun terakhir rata-rata 6,46% pertahun, dengan mata pencaharian penduduk bergerak pada bidang pertanian 52, 42%, bidang Industri 11,49 %, bidang perdagangan 7,14% dan sektor lain sebesar 28,95%.
PROFIL WILAYAH
![]()
Rokan Hulu merupakan Kabupaten di Provinsi Riau, yang terletak di Barat Laut Pulau Sumatra pada 1000- 1010 52' Bujur Timur dan 00 15' -10 30' Lintang Utara. Kabupaten yang diberi julukan Negeri Seribu Suluk ini mempunyai luas wilayah 7.449.85 Km2 dan berbatasan langsung dengan :
Kabupaten Rokan Hulu berada pada ketinggian 70-86 Meter dari permukaan laut. Disebelah Barat Kabupaten mempunyai kontur tanah yang bergelombang yang merupakan bagian pegunungan Bukit Barisan sedangkan sebagian besar lainnya merupakan daerah rendah yang subur, dimana 85% terdiri dari dataran dan 15% rawa-rawa dan perairan terdapat tiga buah sungai besar yaitu :
Kabupaten Rokan Hulu tergolong daerah beriklim trofis dengan temperatur udara berkisar antara 220 - 310C, terdapat dua musim yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau. Musim kemarau pada umumnya terjadi antara bulan Maret sampai dengan Agustus sedangkan Musim Hujan terjadi bulan September sampai dengan Januari.
|
www.rokanhulu.go.id |
Dari: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
![]() Lambang kabupaten Rokan Hulu | |
![]() Peta lokasi kabupaten Rokan Hulu Koordinat: 00°25'20-010°25'41 LU 1000°02'56-1000°56'59 BT | |
Provinsi | Riau |
Ibu kota | Pasir Pengaraian |
Pemerintahan | |
- DAU | Rp. 528.854.782.000.-(2013)[1] |
Luas | 7.449.85 km² |
Populasi | |
- Total | 475.011 jiwa (2010) |
- Kepadatan | 115.887 jiwa |
Demografi | |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 16 |
- Kelurahan | 143 |
- Situs web | www.rokanhulu.go.id |
Daftar isi
Penduduk
Jumlah penduduk kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2010 adalah 475.011 jiwa. Mayoritas penduduk asli kabupaten Rokan Hulu adalah termasuk salah satu bagian dari Rumpun Minangkabau. Menurut sejarahnya, dahulu daerah Rokan Hulu disebut Rantau Rokan atau Luhak Rokan Hulu karena merupakan daerah perantauan orang-orang Minangkabau pada masa lalu (Rantau nan Tigo Jurai). Pada masa itu diistilahkan sebagai ‘Rantau Nan Tigo Kabuang Aie’ yakni Rantau Timur Minangkabau di sekitar Kampar dan Kuantan sekarang. Daerah-daerah tersebut meliputi daerah alur sungai menuju hilir dari sungai-sungai besar yang mengalir ke Pesisir Timur. Diantaranya adalah Sungai Rokan, Kampar dan Inderagiri (Kuantan), yang kini kesemuanya masuk di dalam Provinsi Riau. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Rokan Hulu menggunakan adat istiadat dan bahasa daerah yang termasuk varian Rumpun Budaya Minangkabau. Utamanya mirip dengan daerah Rao dan Pasaman di Provinsi Sumatera Barat dengan Persukuan, Molayu/Melayu, Kandang Kopuah, Bonuo, Ampu, Pungkuik, Moniliang/Mandahiliang,Kuti, Caniago, Piliang, Domo, Potopang/Petopang, Maih, Soborang, Anak Rajo-rajo, Non Soatuih, Non Limo Puluh, Molayu Tigo Induk, Molayu Panjang, Molayu Tongah, Ompek Induk, Molayu Bosa, Bono Ampu, Molayu Ompek Induk, Molayu Pokomo, Piliang Kecil, Domo Kecil, Molayu Kecil, Molayu Bawah, Molayu Bukik, Aliantan, Suku Tengku Panglimo Bosa, Suku Maharajo Rokan, Suku Tengku Bosa, Suku Maharajo, dan Bendang.Di sekitar daerah perbatasan bagian Timur dan Tenggara, bermukim pula sedikit Suku Melayu yang memiliki adat istiadat dan bahasa daerah mirip dengan tetangganya di Rokan Hilir dan Bengkalis. Namun di sekitar Rokan Hulu sebelah Utara dan Barat Daya, ditemukan penduduk asli yang memiliki kedekatan sejarah dengan etnis Rumpun Batak di daerah Padang Lawas di Provinsi Sumatera Utara. Mereka telah mengalami proses Melayunisasi sejak berabad yang lampau, dan tidak banyak meninggalkan jejak sejarah untuk ditelusuri. Mereka umumnya mengaku sebagai orang Melayu.
Selain itu juga banyak penduduk bersuku Jawa yang datang lewat program transmigrasi nasional sejak masa kemerdekaan maupun keturunan para perambah hutan asal Jawa yang masuk pada masa penjajahan lewat Sumatera Timur. Mereka tersebar di seluruh wilayah Rokan Hulu, terutama di sentra-sentra lokasi transmigrasi dan juga di areal perkebunan sebagai tenaga buruh. Juga banyak bermukim para pendatang asal Sumatera Utara bersuku Batak yang umumnya bekerja di sektor jasa informal dan perkebunan. Di daerah-daerah perniagaan ditemukan banyak penduduk pendatang bersuku Minangkabau asal Sumatera Barat yang umumnya bekerja sebagai pedagang. Selain itu juga didapati berbagai etnis Indonesia lainnya yang masuk kemudian sebagai pendatang. Pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh pada sektor perkebunan.
Tempat wisata
- Air Panas Hapanasan Haiti
- Air Panas Pawan
- Goa Sikafir Pawan
- Rumah Batu Serombou
- Bendungan Sipogas
- Benteng Tujuh Lapis
- Istana Rokan
- Air Terjun Aek Martua
- Bukit Suligi
- Rura Limbat, Air Terjun Tersembunyi di Bangunpurba
Pahlawan Nasional dari Rokan Hulu
Tuanku Tambusai adalah salah seorang tokoh pejuang dari Rokan Hulu dalam Perang Paderi di awal abad ke XIX. Pada masa itu daerah Rokan Hulu masih bagian integral dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung. Setelah jatuhnya Benteng Bonjol dan penangkapan terhadap Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1837, maka perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai. Tuanku Tambusai sebagai panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di benteng terakhir kaum Paderi di daerah Dalu-Dalu Rokan Hulu. Benteng ini pun akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1838 setelah digempur selama hampir 1 tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di seluruh wilayah adat Minangkabau.Bandar udara
Keadaan geografis
- Letak Geografis 00 25' 20 derajat LU - 010 25' 41 derajat LU dan 1000 02' 56 derajat - 1000 56' 59 derajat BT
- Luas 7.449.85 km²
Utara | kabupaten Padang Lawas Utara dan kabupaten Labuhanbatu |
Selatan | kabupaten Kampar |
Barat | kabupaten Pasaman dan kabupaten Pasaman Barat |
Timur | kabupaten Bengkalis dan kabupaten Rokan Hilir |
Kecamatan di Rokan Hulu
- Bangun Purba
- Kabun
- Kepenuhan
- Kunto Darussalam
- Rambah
- Rambah Hilir
- Rambah Samo
- Rokan IV Koto
- Tambusai
- Tambusai Utara
- Tandun
- Ujungbatu
- Pagaran Tapah Darussalam
- Bonai Darussalam
- Kepenuhan Hulu
- Pendalian IV Koto
Peninggalan Bersejarah di Rokan Hulu
- Benteng tujuh lapis Dalu-dalu.
- Makam Raja-Raja Rambah.
- Istana Rokan.
Pemekaran daerah
Usul tentang pembentukan kabupaten Rokan Darussalam pemekaran dari kabupaten Rokan Hulu belum layak dimekarkan karena syarat-syaratnya yang ditentukan dalam undang undang belum terpenuhi.[2]Referensi
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15.
- ^ DPR Simpulkan Rodas Belum Layak Dimekarkan
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi kabupaten Rokan Hulu
|
|
![]() | Artikel bertopik geografi Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
http://www.maknasia.com/2014/12/kabupaten-rokan-hulu.html
0 komentar:
Posting Komentar